Minggu, 26 Juni 2016

Fisika Dulu dan Kini

    Terdapat perbedaan jauh antara Fisika dulu (sekitar abad 19) dengan Fisika kini (modern). Pada teks ini, saya akan menjelaskan perbedaan dasar antara kedua ilmu ini. Fisika dulu atau dengan kata lain fisika klasik adalah ilmu yang secara umum dikembangkan para ilmuwan Eropa pada saat-saat kaum benua biru mulai mempertibangkan kembali agama kristen mereka. Para fisikawan mulai sadar bahwa seluruh alam semesta ini diatur oleh seperangkat hukum dan bersifat deteministik. Maksudnya adalah suatu kejadian disebabkan oleh suatu alasan dimnana alasan itu sudah pasti menyebabkan kejadian yang telah ditentukan. Ilmu fisika ini adalah apa yang kita pelajari di bangku SMP-SMA (kls 10 - kls 12 semester 1).

    Fisika klasik mengatakan bahwa massa, panjang, dan waktu adalah besaran pokok. Ia menyatakan bahwa jumlah massa suatu benda bersifat kekal. Fisika klasik mencakup berbagai persamaan yang menjelaskan tentang kepastian dan bahwa jika kita mengetahui segala hal pada alam ini sekarang, kita juga mengetahui segala hal pada alam ini dulu dan nanti. Fisika klasik juga terkadang disebut fisika Newton karena dialah tokoh yang paling berpengaruh pada zaman ini. Isaac Newton menemukan hukum Gravitasi serta 3 hukum mekanika Newton yang mengatur dasar-dasar dari gerak benda-benda di sekitar kita. Selain ilmuwan Inggris ini, tokoh fisika klasik lainnya adalah Galileo Galilei, Snellius, Johannes Keppler, dsb.

    Fisika kini atau fisika modern bersifat seperti antonim dari fisika klasik. Fisika modern mulai pada awal abad ke-20 hingga sekarang dan salah satu tokoh fenomenalnya adalah Albert Einstein. Einstein menjelaskan apa itu gravitasi, melanjutkan kerjaan Newton yang waktu itu adalah bagaimana menghitung gravitasi. Rumus terkenal Einstei, E = mc2 memiliki ide bahwa cahaya itu memiliki kecepatan konstan di ruang hampa (800.000 km/s) dan massa, panjang, serta waktu benda bergantung pada kecepatan. Selain itu, fisika modern juga memuat ilmu fisika kuantum. Fisika kuantum adalah ilmu yang menjelaskan ketidak pastian yang dialami pada sub-partikel atom. Letak elektron, contohnya, tidak dapat ditentukan dengan pasti. Hal yang dapat kita perhitungkan hanyalah kemungkinan.

    Ilmuwan-ilmuwan terkenal fisika modern lainnya adalah Neils Bohr, Oppenheimer, Schrodingger, Abdus Salam, dsb. Terdapat juga fisikawan modern yang masih hidup sekarang seperti Neil deGrass Tyson dan Michio Kaku. Dari membaca semua ini, jelaslah bahwa fisika klasik dan modern sangat beda. Fisika klasik perlu diaplikasikan semaksimal mungkin oleh para insinyur dan fisika modern adalah ilmu yang masih berkembang dan ditambahkan oleh ilmuwan-ilmuwan sekarang.

Image result for newtonImage result for einsteinImage result for abdus salam

Rabu, 22 Juni 2016

Apakah itu Fisika?


   Banyak orang yang salah paham terhadap maksud fisika. Ada yang berpendapatt bahwa fisika itu pelajaran rumus yang buat pusing sehingga orang-orang seperti Einstein yang bisa ngerti. Ada yang berpikir bahwa fisika itu mempelajari benda mati, antonim dari biologi. Semua ide ini salah. Kali ini, saya ingin menjelaskan pengertian fisika yang sebenarnya dan menunjukkan betapa indahnya fisika.
   Fisika berasal dari bahasa Yunani, seperti biologi, yang artinya alam. Secara ringkas, fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluruh alam semesta beserta sifat-sifatnya. Fisika mencakup hal yang sangat kecil seperti atom sampai hal yang sangat besar, seperti galaksi. Fisika menjelaskan sifat alam ini secara kuantitatif dan kualitatif. Fisika memiliki banyak rumus karena rumus-rumus tersebut membuktikan kebenaran sifat-sifat tersebut. Rumus-rumus itu sendiri berasal dari pemahaman para ilmuwan tentang alam yang tercinta ini. Contohnya adalah rumus yang paling heboh bagi orang awam, E = mc2. Rumus tersebut menjelaskan bahwa massa itu memiliki hubungan dengan energi. Aplikasi dari rumus ini adalah bom atom yang mengakhiri perang dunia 2. Ledakan dahsyat di Hiroshima dan Nagasaki tersebut disebabkan oleh pengurangan jumlah massa secara atomik. Perbedaan massa ini menjadi energi yang menyebabkan ledakan tersebut. Kalau kamu mau memahami fisika, jangan hanya hafal rumus. Kamu juga harus ngerti asal rumus itu dari mana.

    Fisika mempelajari alam, bukan hanya benda mati. Perhatikan kalimat berikut, "Seekor lebah bergerak dengan kecepatan 5 m/s." Kalimat tersebut walau menjelaskan tentang makhluk hidup, makhluk hidup itu memiliki sifat (kecepatan berapa) yang termasuk ilmu fisika. Oleh karena itu, fisika itu juga termasuk ilmu sains yang paling luas. Biologi hanya belajar yang hidup. Kimia hanya belajar zat. Fisika belajar semuanya.

    Fisika memiliki dasar matematika dan berupa dasar IPA. Fisika dapat dianggap sebagai aplikasi dari ilmu matematika untuk menjelaskan alam ini. Fisika mempelajari atom dan sub-partikelnya, sementara atom adalah dasar kimia. Atom karbon merupakan atom yang perlu dipahami sifat-sifatnya oleh ahli biologi. Dengan biologi dasarnya kimia dan kimia dasarnya fisika, dapat disimpulkan bahwa fisika adalah dasarnya IPA.

    Fisika juga bisa dianggap ilmu hukum. Bukan hukum manusia (UUD, dsb), tetapi hukum alam yang mustahil untuk dilanggar. Hukum ini didasari matematika dan berlaku pada seluruh jagat raya (terkecuali ketika masuk fisika kuantum). Contohnya hukum Newton 1, yang menjelaskan bahwa suatu benda memiliki kelembaman sehingga bergerak dengan kecepatan konstan jika tidak ada resultan gaya luar yang berkerja pada benda itu. Jika kita lompat sekarang, gaya gravitasi akhirnya akan menurunkan kita kembali. Jika kita lompat di luar angkasa, gaya gravitasi terlalu lemah sehingga kita tidak turun, namun terus ke atas hingga ada gaya yang menahan.

    Dengan semua penjelasan ini, mudah-mudahan kalian yang baca akhirnya bisa memahami arti fisika.