Ilmu pengetahuan mulai berkembang sejak adanya peradaban, yaitu sekitar 5000 tahun yang lalu di daerah Mesopotamia atau yang sekarang disebut sebagai Irak. Mesopotamia bersaing dengan Mesir sebagai wilayah awal dari peradaban manusia. Bangsa yang tinggal di Mesopotamia disebut bangsa Babilonia. Perkalian dan pembagian sudah diketahui oleh bangsa Babilonia sejak 4500 tahun yang lalu.
Fisika sebenarnya berasal dari bahasa Yunani Kuno, φύσις, yang memiliki arti alam. Dari kata inilah fisika sekarang diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam dan segala interaksi yang ada di dalamnya. Fisika mulai tampak jelas pada peradaban Yunani Kuno, peradaban pertama yang memperhatikan ilmu bukan hanya untuk hal dasar seperti jual beli. Thales dari Miletus mendapat penghargaan sebagai father of science karena merupakan tokoh pertama yang berpendapat bahwa fenomena-fenomena yang ada di alam ini bukan lah disebabkan oleh hantu dan dewa, namun alasan yang bersifat masuk akal dan alami.
Archimedes |
Setelah Yunani dijajah bangsa Romawi, perkembangan fisika melambat. Namun, agama Islam memberi dorongan kuat dan mempercepat kembali perkembangan fisika pada masa Dinasti Abbasiyah, kerajaan murni Islam terakhir dan paling perhatian terhadap ilmu dunia. Islam adalah salah satu dari beberapa agama yang tidak bertentangan terhadap fisika dan juga sains secara menyeluruh terjecuali teori Darwin. Masyarakat muslim yang mulai mempelajari ilmu sains menyimpan hasil pemikiran Yunani Kuno sehingga tidak musnah dan menghasilkan berbagai penemuan baru.
Ada puluhan ilmuwan Islam yang diakui dunia sebagai ilmuwan yang sangat sukses. Salah satunya Ibnu Al Haitham. Beliau disebut sebagai first true scientist karena beliau ilmuwan pertama yang sangat memperhatikan kepentingan untuk bereksperimen dan jangan hanya memakai logika. Beliau menjelaskan cara kita melihat dengan benar dan membuktikan bahwa Aristotel salah. Beliau mengembangkan fisika bidang optika dan astronomi. Terdapat juga ilmuwan Islam lain seperti Ibnu Sina, Al Khawarizmi, Al Jazari, Al Biruni, dsb.
Setelah kerajaan Abbasiyah dihancurkan oleh bangsa Mongolia, Eropa yang dulunya berada pada zaman yang hancur melanjutkan perkembangan fisika. Pada masa inilah fisikawan-fisikawan terkenal seperti Isaac Newton, Michael Faraday,Galileo Galelei, Hans Christian Oersted, Augustin de Coulomb, Ampere, dan Maxwell. Ilmu yang mereka hasilkan mencakup sebagian besar apa yang kita pelajari di SMP-SMA.
Seiring waktu, pusat perkembangan fisika berpindah dari Eropa menuju Amerika Serikat. Walau pun sebagian dari ilmuwan tetap berasal dari Eropa, mereka kerja ke Amerika Serikat yang telah menjadi negara Maju dan sangat mengapresiasi perkembangan ilmu. Contoh ilmuwan yang berpindah adalah Albert Einstein.
Fisikawan abad ke-20 melengkapkan fisika klasik dan memulai fisika modern. Ilmuwan seperti Neils Bohr, Oppenheimer, Schrodingger, Richard Feynman, Hubble, dan Peter Higgs membuat kita kagum dengan menunjukkan dunia yang sebenarnya, jauh lebih kompleks dan aneh dari apa yang kita bayangkan sebeumnya. Perkembangan ini berlanjut sampai sekarang.
Walau ilmu fisika jelas telah berkembang sejak ribuan tahun yang lalu, mempertanyakan dan mencari tahu tentang alam ini dan segala fenomenanya termasuk fisika. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa fisika bermula ketika manusia pertama kali bertanya "Kenapa" dan "Bagaimana" terhadap interaksi-interaksi di alam ini. Teruslah belajar fisika.